Allah Sentiasa Melihatku
Poem of Mr. Suratman Markasan – A Guest of Amran dan Hussien
Di kamar kecilku ada empat dinding batu kaku
aku merasa tiba-tiba ada banyak mata di dinding itu
menghunjam merenungku terus.
tahukah engkau!
Batu-batu itu asal-mulanya berjuta pasir-masir halus
dan pasir-masir halus itu wujud hasil ciptaan-Nya nyata
terdengar suara halus di telinga-hatiku
Aku tahu di balik wujudnya ada dzat-Nya
lalu aku menjadi gementar takut!
Aku ke mana dan di mana
aku bertembung dengan segala rupa
gedung pohonan manusia kenderaan haiwan dan
nafikan apa yang zahir mata-hatiku bilang
renungilah yang batin di sebaliknya
bukan gedung tapi dzat-Nya
bukan pohonan tapi dzat-Nya
bukan manusia tapi dzat-Nya
bukan kenderaan tapi dzat-Nya
bukan haiwan tapi dzat-Nya
Ya Allah Ya Rab!
semuanya melekat di mata-hatiku
aku terduduk di atas bangku batu kaku
dan aku menjadi gementar menderu sayu
kerana di tubuh kasarku juga ada dzat-Nya
pasti aku di dalam genggaman dzat-Nya juga
di kakiku ada rumputan
di bawah rumputan ada tanah
semuanya itu melirik merenung tajam
lalu aku merangkak pulang gementar terus
kerana di situ di mana ada dzat-Nya juga
Aku terketar-ketar menguci kamarku
aku selimuti jasad kasarku
aku menggigil sendirian tak tentu
terkunci di atas sejadah biru
Engkau tak bisa meloloskan dirimu
bisik nyeri mata-hatiku
daripada penglihatan-Nya tentu
‘tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan diketahui-Nya’
Janganlah kau lari daripada-Nya
terdengar telinga-hatiku bersuara
engkau telah dianugerahi-Nya
ilmu awaluddin mengenal diri-Nya
kian kerap engkau mengingati-Nya
kian tenang hati-nubarimu
Aku mengecilkan tubuh kasarku
dalam apitan dua lututku erat
setiap jasad telah ditentukan-Nya
dalam kitab-Nya Lohmahfudz-Nya
bisik nyeri mata-hatikuku
aku terus menggigil kedinginan ketakutan selalu!
Gedung PKMS
15 Jamadilakhir 1430
9 Jun 2009
Written by: guest of amran and hussien | Category: poetry | 1 comment | Leave a comment
September 4th, 2009 at 12:50 pm
Alhamdulillah, tahniah Pak Suratman.
Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada Pak Suratman.
Insya Allah.